Kita semua pastinya suka makan nasi, kan? Bagi penduduk Indonesia, nasi sudah menjadi makanan pokok yang nggak boleh dilewatkan. Pokoknya, bukan makan namanya kalau nggak pakai nasi.
Tapi, tahu nggak, ada banyak sekali varietas padi yang ditanam di Indonesia saat ini? Nah, mengetahui varietas padi tentunya menjadi penting buat petani karena harus pilih yang cocok buat lahan mereka.
Nah, di artikel ini, Kostmin akan ajak kamu untuk bahas klasifikasi varietas padi dan jenis-jenis padi yang ditanam di Indonesia. Yuk, langsung saja baca artikel ini sampai habis
Kita pasti sudah pernah merasakan berbagai macam nasi dan beberapa jenis yang ada di Indonesia. Walaupun mungkin terlihat sama, namun ada beberapa perbedaan spesifik, lho. Berikut di antaranya:
Padi ketan memiliki tekstur lengket yang berbeda dari nasi biasa, sehingga jarang dijadikan makanan pokok. Biasanya, beras jenis ini digunakan untuk membuat tape ketan, bubur ketan, dan makanan khas daerah. Varian padi ketan mencakup padi ketan merah, putih, dan hitam.
Kalau jenis pada satu ini pastinya sudah nggak asing lagi dan menjadi andalan para ibu rumah tangga. Ya, padi wangi memiliki aroma khas yang menonjol saat dimasak sehingga meningkatkan selera makanan. Salah satu yang terkenal dari varietas padi ini adalah pandanwangi.
Jenis beras ini menghasilkan nasi dengan tekstur pera, yang sedikit lebih keras. Tekstur ini disebabkan oleh tingginya kadar amilosa dalam beras.
Padi pera terkenal di Sumatera Barat, Riau, dan beberapa daerah lainnya. Jenis padi ini biasa digunakan untuk membuat bihun, tepung beras, atau olahan makanan seperti nasi goreng dan nasi uduk. Adapun yang termasuk varietas padi pera termasuk Inpari 12, Inpara 1, Inpara 3, Inpara 4, Inpari 17, dan Hipa 4.
Padi pulen menghasilkan nasi dengan tekstur yang sedikit lengket dan disukai banyak orang Indonesia. Tekstur ini terjadi karena tingginya amilopektin dan kadar amilosa di bawah 25%. Contoh varietas padi dengan tekstur pulen antara lain Inpari 13, Ciherang, dan IR64.
Share This News